Oleh : Sabriyadi
Seyogyanya manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan keadaan yang
sebaik-baiknya. Dikaruniakan kepada setiap diri ini kelebihan dan kekurangan
dengan maksud agar diantara sesame manusia hendaknya mensyukuri apa yang telah
di anugerahkan kepadanya. Adanya kekurangan bukan berarti Allah merendahkan
manusia dari manusia yang lain, akan tetapi Allah mempunyai maksud dan tujuan
tertentu. Sebaliknya orang yang diberi kelebihan jangan lah angkuh lalu
menyombongkan diri seolah-olah dia lah yang paling sempurna. Itulah sifat
kehidupan ini yang senantiasa memiliki kekurangan dan kelebihan dan juga selalu
berpasang-pasangan. Di dalam diri manusia terdapat yang nama jiwa atau perasaan
dari sebuah sumber yang dinamakan hati. Dengan hati ini manusia mengendalikan
dirinya. Ibarat kata dia adalah mesin tubuh yang diciptakan untuk menetukan
pilihan sesaui dengan yang diinginkan oleh si empunya hati tersebut. Jika dia
ingin yang baik maka hati lah yang akan mengoreksi niatnya itu, begitu juga
sebaliknya. Karena pada hakikatnya hati ini akan senantiasa selalu berkata
benar dan menunjukkan kebenaran meski terkadang lisan seseorang berkata lain.
Inilah yang dinamakan Emosi jiwa. Rasulullah pernah besabda yang artinya : “Ketahuilah
bahwa sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging, jika ia sehat maka
sehat pulalah seluruh jasad, dan jika ia sakit maka sakit pulalah seluruh
jasad. Itulah yang dinamakan hati.”