Sunday, March 15, 2015

Anak adalah mutiara



MENDIDIK ANAK SEJAK DINI

Anak adalah anugerah terindah dalam sebuah keluarga yang Allah titipkan kepada kedua orang tua, tentu dengan hadirnya sang buah hati terdapat pula tanggung jawab dalam membesarkan, merawat, menjaga, serta mendidik agar kelak menjadi pribadi yang baik, sholeh, dan berguna bagi kedua orang tua, agama, maupun orang’’ disekitarnya. Dalam mendidik anak merupakan tugas utama kedua orang tua terutama seorang ibu, sebab ibu adalah “madrasatul ula” begitu teori pada buku Tarbiyah. Akan tetapi seorang ayah tidak terlepas dari tanggung jawab itu, sebab ayah mempunyai andil yang cukup besar dalam mewujudkan sang buah hati hadir ke dunia dengan kolaborasi antara keduanya maka lahirlah ia. Allah menyuruh kita untuk selalu menjaga diri dan keluarga, sebagaimana firman-Nya dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“wahai orang-orang yang beriman jagalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka”



Sudah merupakan kewajiban bagi kepala keluarga yaitu ayah, dan jika ayah ini telah tiada  tentu tanggung jawab selanjutnya adalah seorang ibu. Perlu kita ketahui bahwa anak adalah amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya sebab anak adalah cerminan orang tua jika anaknya baik tentu sudah pasti baik pula orang tuanya, namun jika anak ini tumbuh menjadi manusia yang kurang baik tentu kedua orang tua yang akan dinilai terlebih dahulu mungkin dalam mendidiknya ada hal yang salah. Saya ambil contoh, sebagai seseorang yang hidup dilingkungan yayasan panti asuhan dan berada di dalamnya membuat saya tau sifat dan karakter sang anak.
Yang pertama, ada anak yang dari kecil bayi bahkan sudah dimanja oleh pengasuhnya, begitu ketika sudah besar hingga saat ini kelas dua SD tumbuh menjadi anak yang berani sama kita, kurang terkendali dalam tingkah lakunya, ingin menang sendiri, dan masih banyak lagi. Jika dibiarkan kelak akan menjadi anak yang seperti itu dan tidak diharapkan pastinya. Yang kedua, kita selalu mengajarkan kepada anak-anak jika ada orang yang datang kepanti untuk meminta sedekah dan ketika kita akan memberi entah itu uang atau nasi atau apa yang bermamfaat, sang anak inilah yang kita suruh memberi begitu seterusnya, ketika yang kesekian kalinya ada yang meminta dan kita ingin memberi maka anak-anak ini rebutan ingin ngasih kepada orang tersebut. Alhamdulillah dengan seperti itu kita bisa mengajarkan kepada anak-anak kita arti berbagi kepada sesama meskipun kita juga membutuhkan, mungkin mereka lebih butuh daripada kita.
Dengan demikian sudah jelas peran kita, siapapun itu, entah kedua orang tua, saudara kita, atau teman kita mempunyai kewajiban masing-masing dalam mendidik anak-anak kita (eh sorry saya masih single n blom punya anak hehe). Teringat akan sabda Nabi yang berbunyi :
كلّكم راع و كلّ راع  مسئو ل عن رعيّته
“setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya”
Jadi sudah sepantasnya bagi kedua orang tua untuk memberikan yang terbaik buat anak-anaknya, seorang ayah bertanggung jawab mencari rejeki yang halal agar keluarganya mendapatkan keberkahan, seorang ibu bertanggung jawab menjaga diri dan anak-anaknya serta rumah dan harta mereka.
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan agar anak-anak terbiasa dengan hal-hal yang baik :
Ø  Pertama : dalam menyampaikan hendaknya berulang-ulang sebab anak-anak belum mampu mencerna perkataan kita secara utuh.
Ø  Kedua   : jangan menggunakan kata-kata yang kasar, sebab anak-anak sangat mudah menerima perkataan yang kita keluarkan.
Ø  Ketiga   : berikan contoh agar mereka bisa meniru apa yang kita lakukan, sebab anak-anak sangat mudah meniru apa yang kita lakukan.
Salah seorang parenting yang tak asing lagi bagi kita, yaitu Bapak Miftahul Jinan, beliau mengatakan kurang lebih seperti ini “mungkin anak-anak gagal dalam mengikuti kata-kata kita, tapi yakinlah mereka tidak akan gagal dalam mengikuti tingkah laku kita”.


              https://www.facebook.com/broenx


            By :
1.      Syaich Ahmad Zailani
2.      Habib Aryo Wibowo
3.      Ustadz Sabriyadi
4.      Kyai Surahmad Efendi

No comments:

Post a Comment